Mendaki gunung adalah salah satu olahraga yang saat ini sedang populer dikalangan remaja maupun orang dewasa, walaupun banyak yang mengatakan kegiatan olahraga ini adalah kegiatan yang berbahaya. Akan tetapi masih banyak orang yang menggandrunginya. Banyak manfaat dari olahraga ekstrem ini, salah satunya yaitu manfaat mendaki bagi kesehatan otak. Hal itu lah yang akan saya bahas pada tulisan saya kali ini.
Bercerita mengenai pola pikir yang cepat, kita tidak akan terlepas dari pokok bahasan utama mengenai organ tubuh yang paling penting yaitu "Otak" otak adalah pusat kendali tubuh untuk menerima informasi yang berkelanjutan dari setiap panca indra tentang berbagai kondisi yang terjadi diluar maupun didalam tubuh. Otak akan menganalisa dengan cepat setiap informasi yang diterima. Otak juga berbagi informasi pengalaman masalalu, sehingga mampuh untuk menginggat sesuatu yang pernah terjadi. Bahkan otak juga menjadi pusat pemikiran, mood dan emosi.
Otak manusia hanya sebesar 2% dari berat tubuh, tetapi ketika sedang istirahat, otak mengkonsumsi oksigen sebanyak 20% dari oksigen yang digunakan oleh seluruh tubuh. Konsumsi oksigen oleh otak merupakan yang terbesar di antara organ-organ lainnya, oleh karenanya otak tidakakan mampuh bertahan tanpa oksigen selama 3-5 menit sebelum mengalami kerusakan serius, yang nantinya akan berubah menjadi kerusakan yang serius.
Bergerak dapat Meningkatkan Kemampuan Otak. Aktifitas utama yang kita lakukan saat mendaki gunung adalah bergerak yaitu jalan kaki, karena tidaklah mungkin mendaki gunung dengan menggunakan kendaraan. Bergerak seperti lari-lari maupun berjalan kaki dapat menstimulasi otak untuk berkembang dan juga meningkatkan cara kerja otak. Hal itu dikarenakan jalan kaki dapat meningkatkan aliran darah ke otak, selain itu jalan kaki juga dapat meningkatkan VO2Max atau kapasitas maksimal paru-paru untuk menampung dan mendistribusi oksigen keseluruh tubuh. Udara dari pegunungan yang begitu asri dan tanpa polusi sangatlah baik untuk kesehatan paru-paru. Oksigen yang bersih saat masuk kedalam tubuh anak membuat fungsi otak membaik dan berkerja secara cepat. "Apakah kalian pernah berpikir bahwa ketika sedang berada dipegunungan tubuh kalian meenjadi lebih fresh dan otak serasa mudah digunakan untuk berpikir". Hal tersebut dikarenakan Oksigen di sekitar kita adalah oksigen yang bersih tanpa polusi dan saat kita berjalan kaki oksigen yang masuk kedalam tubuh kita akan dengan cepat diedarkan keseluruh tubuh melalui aliran darah. Cara kerja otak kita memang dirancang untuk berjalan kaki sekitar 19 kilometer perhari. Hal tersebut dikarenakan ketika kita bergerak, terutama saat jalan kaki, maka darah akan terpompa ke otak untuk mengalirkan oksigen dan gulkosa. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen dan gulkosa merupakan bahan makanan utama untuk otak. Sehingga ketika otak tersuplai makanan dengan baik maka otak akan berkerja dengan lebih baik. Oleh sebab itu mendaki dapat mengurangi resiko kepikunan.
Otak menyukai sesuatu yang menyenangkan, Jhon Medina mengibaratkan otak sebagai lampu sorot. Lampu sorot otak menyukai sesuatu yang membangkitkan emosi dan mudah beralih ketika menyorot sesuatu yang membosankan. Oleh karenanya, cara kerja otak tidak memperlihatkan hal-hal membosankan yang dilihat oleh mata. Mata memiliki hubungan positif dengan otak, biasanya jika mata memperlihatkan sesuatu yang menarik dan memperlihatkan rasa penasaran maka otak juga akan tertarik untuk memikirkannya. Saat kita sedang mendaki gunung begitu banyak pemandangan yang sehari-harinya tidak kita lihat disekitar kita dan hal tersebut yang merupakan pemandangan yang baru akan membuat kita terus menerus memikirkannya dan kita tidak akan bosan utuk memandanginya. Hal tersebut akan menark perhatian otak kita, karenanya hati dan pikiran kita akan menjadi lebih tenang dan bahagia bahkan otak kita akan terhibur karenanya. Dari fakta tersebut, dapat dipahami bahwa otak manusia hanya berkerja pada hal-hal yang tidak membosankan. Otak berkerja dengan cara mengambil atau menerima segala sesuatu yang bersifat menggembirakan, menyenangkan dan membuat nyaman. Hal tersebut akan mempersehat otak kita sehingga otak akan terhindar dari yang namanya stress.
Tertawa merupakan pengalaman umum yang mewujudkan ekspresi dari kegembiraan. Hal tersebut memiliki manfaat medis yang bersifat menyembuhkan. Mendaki gunung dikala pikiran sedang suntuk dan mood sedang tidak baik, seketika saat disana bertemu dengan orang baru, dengan orang-orang yang memiliki jiwa bebas berekspresi, bebas berpetualang. Seketika kita yang berada disekitarnya pun akan terbawa suasana " Kata orang saat engkau mendaki tinggalkan rasa penat beban pikiran mu dibawah, dan mendakilah dengan membawa pikiran dan hati yangsiap untuk menerima hal yang baru" etsss jangan lupakan tas carrielnya juga HaHaHa.
Tertawa bahagia saat kita berhasil mencapai puncak, adalah hal yang sangat membahagiakan. Tertawa juga bermanfaat untuk kecerdasan otak, ketika tertawa seluruh elemen tubuh aktif, mulai dari telinga, otak, hingga otot dan sendi tubuh. Saat tertawa tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin pemicu rasa bahagia, yang nantinya akan menyebar keseluruh tubuh berserta jaringanya.Maka dari itu saat turun dari gunung biasanya hati akan menjadi lebih tenangdan ada rasa bahagia rasa bangga sudah berhasil mencapai puncak, dan bahkan mood yang jelek saat kita tinggalkan kita jadi lupa akan hal tersebut.
Demikianlah tulisan saya kali ini semoga bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa untuk mengutamakan keselamatan saat mendaki ;)
*Sumber: Galih Pandu" Dongkrak Kinerja Otak "
Pengalaman pribadi saat mendaki gunung Merbabu.
Komentar
Posting Komentar